Kisah Pelaku UMKM Snack Seblak Pedas ‘Super Heru’, Mundur dari Perusahaan jadi Titik Balik

Modal awal ia dapat dari patungan. Masing-masing orang patungan uang Rp250 ribu, hingga terkumpul modal sekitar Rp2,5 juta.

Dari uang itu, dia belikan bahan-bahan dasar membuat olahan snack seblak pedas.

“Nama awalnya My Snack, tapi kurang menarik, akhirnya pakai Super Heru yang gampang di ingat.

Super Heru sendiri plesetan dari kata Superhero, harapannya bisa jadi hero-nya UMKM di Indonesia,” jelasnya.

Di sampaikan, pemasaran produk camilan sendiri gampang-gampang susah.

Apalagi sudah banyak saingan camilan ringan serupa di pasaran. Sebagai pendatang baru kala itu, bapak dua anak ini harus memasarkan produknya secara door to door.

Dia mengenalkan camilan pedasnya keluar masuk dari kantor ke kantor.

“Termasuk ke kantor BRI Malang. Sampai saya kenal pimpinannya, staf-stafnya, karena sering ke BRI dan produknya banyak dapat sambutan bagus. Saya akhirnya di tawari pinjaman KUR BRI,” jelasnya.

Tidak hanya diberi kemudahan pinjaman modal usaha, UMKM snack Super Heru ini juga di ikutkan program BRI Inkubator dan mendapatkan pendampingan dari Rumah BUMN di Malang sejak 2017.

Pasarkan Digital

Dari sanalah, bisnisnya mulai berkembang pesat. Ia berkesempatan memasarkan secara digital produknya di aplikasi Padi UMKM.

Heru juga makin di buat melek strategi bisnis dengan pelatihan-pelatihan manajemen keuangan hingga pemasaran.

Termasuk penggunaan teknologi dalam pemasaran, seperti pembayaran dengan QRIS dan penjualan di berbagai platform marketplace online.

Ilmu-ilmu manajemen bisnis ini sangat berguna di kala pandemi Covid-19. Di tengah banyaknya pelaku usaha yang gulung tikar, UMKM Super Heru masih mampu bertahan.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan