
Bengkulu,Economicnews– PDAM Tirta Hidayah Kota Bengkulu saat ini terus menjadi sorotan. Setelah mencuat kasus dugaan gratifikasi penerimaan pegawai, kali ini masyarakat mengeluhkan air PDAM mati di mulai sejak 8 Juni hingga 28 Juni 2025 mendatang. Hal ini tentu di nilai berbagai kalangan masyarakat menjadi pelayanan paling buruk sepanjang masa.
“Air PDAM kami sudah mati sejak sore tadi. Dan jelas pelayanan PDAM saat ini sangat buruk sekali, dan kita melihatnya ini pelayanan paling buruk sepanjang masa,” cetus Tedi Suryadi warga Perumahan Laksita 3 Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu.
Sambung Tedi, Air bersih menjadi kebutuhan dasar kehidupan. Baik untuk konsumsi dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Sayangnya sejak beberapa tahun ini, kualitas air PDAM memang tidak bagus dan kelancaran distribusinya sering bermasalah.
“Kita heran masa kalau ada perbaikan kerusakan butuh memakan waktu yang sangat lama, apa tidak ada cara lain? Masa untuk mandi saja, kami harus membeli air galon setiap hari?
Sebab efeknya ini sangat di rasakan ke pelanggan yang tak bisa mendapatkan air. Seharusnya PDAM harus mencari solusi cepat, agar pelayanan pelanggan tidak terganggu sampai berminggu-minggu lamanya,” ungkapnya.
Sementara, terpisah Koordinator Forum Peduli Rakyat Bengkulu, Bayu Putra menilai, manajemen PDAM harus di evaluasi secara keseluruhan terkait pelayanannya yang selama dua tahun terakhir ini sangat memburuk sekali.
“Ini sebenarnya permasalahan klasik dari tahun ke tahun seperti ini. Dan yang jadi korban tentunya pelanggan yang berada di Kota Bengkulu. Makanya kita pantau selama ini sejak pergantian Dirut yang sekarang, kok pelayanan PDAM makin kacau saja. Makanya pak walikota harus mengevaluasi keseluruhan,” terangnya.
Tinggalkan Balasan