Kisah Bocah Miskin Pendiri Honda, Ternyata Berawal dari Babby Sitter

Momen ini pula yang kemudian hari jadi paling berpengaruh dalam perjalanan hidupnya. “Ketika itu saya lupa segalanya. Saya kejar mobil itu dan ketika mobil itu berhenti saya amati setiap jengkal mobil itu. Hingga saya melihat pelumas mobil itu menetes ke tanah,” kata Soichiro dalam sebuah wawancara.

Entah apa yang ada di kepala saya, saya langsung merangkak seperti anjing dan mencium bau pelumas yang telah bercampur dengan tanah itu. Lalu, pelumas itu saya usapkan ke tangan dan lengan saya. Mungkin pada momen itulah di dalam hati saya timbul keinginan suatu saat nanti aku aku akan membuat mobil ku sendiri,” kata Soichiro Honda mengisahkan.

Nah, sejak saat itu pula setiap kali ada mobil melintas di kampungnya, Soichiro kecil pasti akan selalu berlarian ke jalan hanya untuk mengamati lebih dekat mobil-mobil tersebut.

Lantas, bagaimana dengan pendidikan Soichiro kecil? Sangat berbanding terbalik. Soichiro kecil ternyata tak suka dengan sekolah.

Tak heran, jika di sekolah prestasi akademiknya bisa di katakan rendah. Setiap kali ada ulangan, hasil yang di dapatkan sangat mengecewakan. Soichiro tak suka membaca, ia lebih suka mempraktekkan langsung apa yang ingin di pelajarinya.

“Nilai saya jelek di sekolah, tapi saya tak bersedih karena dunia saya adalah seputar mesin, motor dan sepeda,” kata Soichiro. Masa kecil Soichiro Honda banyak di habiskan di bengkel sepeda milik ayahnya. Dari sini, ia mulai mengamati cara kerja mesin yang ada di sekitarnya. Seperti mesin pabrik, hingga alat perkebunan di sekelingnya.

Rasa ingin tahunya begitu tinggi di bidang mesin, hingga pada suatu waktu ia melihat ada lowongan pekerjaan di koran lokal, sebagai montir di bengkel Kota Tokyo. Tak butuh pikir panjang, ia segera membuat lamaran dan uniknya langsung di terima bekerja di bengkel mobil tersebut.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan