Kisah Bocah Miskin Pendiri Honda, Ternyata Berawal dari Babby Sitter

Ini merupakan kota kelahiran Soichiro Honda. Di tahun pertama, Soichiro yang mengira menjadi satu-satunya bengkel yang ada di kota, malah mengetahui banyak pesaing.

Di tengah persaingan ketat antar bengkel, Soichiro memenangkannya. Saat itu, Soichiro menerapkan rahasia yang membuat pelanggan tak bisa lari dari bengkelnya.

Yakni, ia menerima seluruh keluhan dari pelanggan, ia menyelesaikan semua keluhan pelanggan yang mungkin di tolak bengkel-bengkel lain. Bengkelnya juga berupaya memberi pelayanan secepat mungkin, hingga pelanggan tak butuh waktu lama menunggu kendaraannya di bengkel.

Cara ini di terapkan selain untuk menarik pelanggan, sekaligus memahami semua persoalan yang ada pada mesin. Hal inilah yang membuat Sochiro Honda semakin mahir di bidang permesinan. Dalam waktu singkat, bengkel yang di kelolanya menjadi yang terbesar di kota.

“Jika berkaca pada yang telah aku kerjakan, aku merasa bahwa aku hanya melakukan kesalahan, kesalahan besar dan kelalaian serius.. Tetapi aku bangga dengan pencapaianku,” ingat Saichiro Honda.

Karya Awal Bocah Miskin Honda

Tak puas, Soichiro terus belajar. Di saat mobil saat itu masih menggunakan velg atau jari-jari berbahan kayu, Soichiro memperkenalkan karya pertamanya velg berbahan logam yang membuat laju kendaraan lebih stabil. Dengan velg logam ketahanan mobil juga menjadi lebih kuat.

Tak di sangka, karyanya mendapat sambutan luas di pasaran. Produknya laku keras, hingga di ekspor ke seluruh dunia. Ini merupakan produk paten pertamanya di usia ke 30 tahun.

Tak berhenti di situ, Soichiro Honda kemudian memperkenalkan karya lanjutannya. Yakni, ring piston. Sayang, perusahannya menolak karena di anggap tak memenuhi standar dan di nilai tak akan laku di pasaran.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan