Selain perkuat regulasi, ada juga peningkatan kemampuan teknis para pekerja untuk menyaring data yang akan di masukkan ke engine AI. Dan yang terakhir, perseroan memastikan kepatuhan pekerja pengendali AI agar bekerja berdasarkan hati nurani.
“Jadi strategi jangka panjang, BRI tetap akan menerapkan strategi hybrid. Menggunakan otak mesin yg tugasnya mengerjakan pekerjaan yang rumit dan berulang. Tapi menyimpulkan hasil akhir dan menentukan keputusan tetap harus manusia,” jelas Sunarso.
Pemanfaatan Robot AI
BRI telah menerapkan teknologi AI yang berdampak pada meningkatnya produktivitas dan efisiensi di tubuh perseroan tanpa meninggalkan fungsi pekerjanya.
Salah satu produk bernama BRIBRAIN yang merupakan “pusat otak digital” BRI yang mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, untuk meningkatkan customer engagement, anti-fraud & risk analytics, credit underwriting, hingga automasi untuk smart services & operations.
Di sisi lain, ada pemanfaatan AI pada super apps BRImo yang di gunakan dalam memberikan rekomendasi transaksi serta penawaran produk customize sesuai profil nasabah.
Pemanfaatan AI tersebut terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRImo sehingga sampai saat ini sudah di percaya sebanyak 31,6 juta users dengan volume transaksi mencapai Rp4.158 triliun atau tumbuh 55,8% yoy per Desember 2023.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan