Selain itu lanjut Heri, seperti PDAM seringkali menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja kota. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan tujuan pendirian perusahaan yang mengejar laba.
Sebagai perusahaan daerah, keuntungan PDAM mengelola air bersih seharusnya membantu pemerintah. Seperti mencukupi kebutuhan rakyat dan menambah pendapatan daerah yang di gunakan untuk belanja publik.
“Berkaca pada kasus PDAM kota, kita menyarankan Walikota melakukan perombakkan kinerja manajemen perusahaan menyeluruh. Untuk mengantisipasi kerugian yang berulang,” jelasnya.
Heri juga menyarankan langkah-langkah sederhana perombakaan dan evaluasi rutin dapat menjadi kunci untuk memperbaiki kinerja dan keberlanjutan perusahaan-perusahaan daerah.
“Sehingga perusahaan daerah benar-benar menjadi aset yang bernilai bagi pembangunan daerah kedepannya lebih baik,” tukasnya.
Sementara hingga berita ini di terbitkan, Media ini masih terus mencoba konfirmasi Direktur PDAM Tirta Hidayah Kota Bengkulu, Samsul Bahri belum kunjung ada jawaban.(**)
Tinggalkan Balasan