Burhannudinnur menjelaskan, untuk memastikan secara pasti pihaknya memerlukan data-data terperinci terkait kabar penemuan tersebut.
“Untuk memastikan hal tersebut, di perlukan data mengenai batuan atau material yang ada, morfologi dasar laut, ukuran dan geometrinya, atau dapat di lakukan dengan teknik batimetri,” terangnya.
Lebih lanjut, Burhannudinnur menjelaskan bahwa keberadaan formasi tebing yang relatif lurus secara geologi mungkin saja terjadi secara alami.
“Secara geologi, keberadaan formasi tebing yang relatif lurus bisa saja terjadi secara alami, seperti dalam kasus bidang sesar turun atau proses erosi sungai,”tutupnya.
Emas Papua Dikuras Habis
Masih terkait Papua, semua sepakat pulau terbesar di tanah air ini adalah yang terindah. Kekayaan alam, hayati hingga hasil buminya menjadikan Pulau Papua layak menyandang gelar tersebut.
Di perut buminya pun, Pulau Papua mengandung segunung mineral yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Sudah tak terhitung lagi berapa jumlahnya emas papua dari tambang Grasberg, di angkut ke penjuru dunia sejak di kelola PT Freeport.
Dalam keterangan di website resmi PT Freeport, di sebutkan cadangan mineralnya sebanyak 1,8 miliar ton.
Laju penambangannya sekitar 150 ribu ton per hari. Mengacu pada angka-angka tersebut, tambang emas dan tembaga di Grasberg, Papua di perkirakan masih bisa berproduksi hingga 2051.
Belakangan, di kutip dari laman resmi Kemenkeu pemerintah Indonesia berhasil mengambil alih menjadi pemilik saham mayoritas PT. Freeport.
Ini di wujudkan dengan penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Inalum pada 2018.
Tinggalkan Balasan