PLTS Ground-Mounted Terbesar di Indonesia Resmi Beroperasi: Bukti Pengembangan Energi Terbarukan

Dengan beroperasinya PLTS Ground-Mounted terbesar di Indonesia, langkah besar telah diambil menuju pemanfaatan maksimal dari sumber energi surya dan pengurangan jejak karbon.
Dengan beroperasinya PLTS Ground-Mounted terbesar di Indonesia, langkah besar telah diambil menuju pemanfaatan maksimal dari sumber energi surya dan pengurangan jejak karbon.

PLTS Ground-Mounted Terbesar di Indonesia: Era Baru Energi Terbarukan

Pada Rabu 28 Agustus 2024, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ground-Mounted dengan kapasitas 100 MWp di Purwakarta, Jawa Barat.

Fasilitas ini adalah PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia. Menandai sebuah tonggak sejarah penting dalam upaya negara ini untuk beralih menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Peresmian PLTS Ground-Mounted 100 MWp ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya,” kata Jisman Hutajulu dalam acara tersebut yang di kutip dari laman esdm,

Selain itu, menurut Jisman, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan listrik nasional dengan kualitas yang baik dan harga yang wajar.

PLTS Ground-Mounted: Solusi Energi Bersih dan Efisien

Proyek PLTS Ground-Mounted 100 MWp ini di rancang untuk memanfaatkan potensi energi surya yang melimpah di Indonesia.

Sementara, dengan 160.000 panel PV yang di pasang di lahan seluas lebih dari 80 hektar, fasilitas ini dapat menghasilkan energi sebesar 150 GWh per tahun.

Penggunaan panel surya dengan teknologi bifacial, yang pertama kali di terapkan di Indonesia, meningkatkan efisiensi modul PV tersebut.

“Dengan memanfaatkan potensi energi surya di Purwakarta, PLTS ini dapat menghasilkan energi bersih yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 118.725 ton CO2,” ujar Adi Dharmanto, Direktur Utama PT Aruna Hijau Power.

Ini menunjukkan kontribusi signifikan dari PLTS terhadap pengurangan jejak karbon dan pencapaian target Net Zero Emission.

PLTS Ground-Mounted: Kolaborasi dan Inovasi dalam Transisi Energi

Proyek PLTS ini adalah hasil kolaborasi antara beberapa pihak. Diantaranya, PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV), PT PLN (Persero), serta PT Besland Pertiwi.

PT Aruna Cahaya Pratama memegang 80% saham di PT Aruna Hijau Power, sementara PT PLN Batam memiliki 20%. Kerja sama ini mencerminkan upaya kolektif untuk mempercepat transisi energi hijau di Indonesia.

“PLN tidak bisa sendiri dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan dalam memenuhi kebutuhan energi khususnya percepatan penggunaan energi hijau,” ungkap Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero).

Proyek ini di selesaikan dalam waktu hanya 7 bulan. Ini menandakan efisiensi dan komitmen tim dalam menghadirkan solusi energi bersih yang berkelanjutan.

Menyongsong Masa Depan Energi Terbarukan

Sementara, dengan peluncuran PLTS Ground-Mounted terbesar di Indonesia ini, negara kita memasuki babak baru dalam pengembangan energi terbarukan.

Potensi energi surya yang besar, jika di optimalkan, dapat menjadikan Indonesia pemimpin dalam transisi energi di tingkat regional dan global.

Selain itu, inisiatif ini bukan hanya memperkuat infrastruktur energi nasional tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan